Senin, 26 September 2011

Tersingkirkan

Bila aku harus menjauh dari pelipur lara hatimu, yang membuatku tersingkir kian menjauh.
apa yang hendak ku katakan, memaksa bukan niat hatiku
setidaknya indah hatimu bisa menerima ku kembali meski aku sendiri yang telah meminta perpisahaan ini

Ketika aku membutuhkan mu sesaat dan nafas ini tak dapat memberikan aku ruang gerak ku,
maka sama hal nya dengan mati.
kepergianmu bukan sebagai jalan isak tangisku
namun deritaku akan berkepanjangan

Kehilangan dari rasa tersingkirkan hati, hati yang tak di padam dengan apapun
aku harus berbuat apa untuk dinginnya hatimu.
mencoba segala arah hatimu, namun aku tau artinya
tersingkirkan, jauh, tersingkirkan dan jauhhh

aku lega, bila pun harus pergi penat hatimu,
mencari bayang yang bisa menempatkan ku
untuk rasa tak tersingkirkan.

Semoga ketegaran hatiku sanggup menguatkan jalanku untuk
menghapus rasa tersingkirkan ini.

Terima kasih My lovely Memorials,
This eternal love will never die, if i will throw it in the end of my life

Rabu, 24 Agustus 2011

Waktu

Aku berpikir untuk waktu yang ada, meski jalan tak seperti ujung yang terlihat, berharap untuk kesediaan waktu memberikan angan yang hilang. Menepuk ke sebelah tangan dan berpaling ke waktu yang kuinginkan.

Waktu yang akan kutunggu dan jadikan sebagai potret dan cermin untuk masaku.

Selasa, 23 Agustus 2011

Aku menghargai Hidup, Bersyukur untuk segalanya

Bila aku harus melihat segala kegalauan yang terjadi saat ini, mungkinkah aku harus berhenti..??
hidup terkadang hanya membuatku bertanya mengapa? namun aku mencoba menelusuri apa makna segala kisah hidup ini. Mengukir di segala keadaan yang menimpa ku saat ini, melatihku agar tetap tegar.

Terkadang banyak hal yang membuatku untuk takut memulai segalanya dan terkadang aku berpikir bahwa aku adalah orang yang paling menyedihkan. But all of that is wrong, aku melihat sisi dunia yang mendekatkan ku pada ketegaran. Aku tidak sendiri, banyak orang yang mengalami pahit dan getir hidup jauh melebihi apa yang kurasa saat ini. Kemudian aku mencari apa yang membuat mereka bertahan untuk mengikis semua rasa sakit yang diberikan dunia pada mereka? dan akhirnya itu terjawab sudah.

 Mereka hanya menjawab dengan kata yang sangat sederhana, tapi jawaban itu sangat wise dan mungkin itu tidak dapat dibeli dengan uang bahkan uang dari orang yang paling kaya di dunia sekalipun.  Mereka mengatakan, bahwa segalanya indah dengan sudut pandang yang positif, hidup itu hanya cukup berserah, berdoa, berbuat yang lebih baik, dan tetap bersyukur untuk segala apa yang kita terima saat ini. setiap orang mempunyai bagiannya masing-maing. bagian untuk mendapatkan keindahan hidup, bagian untuk mendapatkan pahitnya hidup, terkadang memang benar bila uang adalah penentu kebahagiaan hidup namun itu sama halnya dengan waktu akan hilang sejumlah nilainya juga, namun bila itu semuanya dianggap kedalam suatu pemikiran yang positif maka arti hidup baik indah maupun pahitnya tidak akan susah untuk dijalani.

Kebahagiaan hidup itu tergantung dari kita sendiri. Bila kita selalu bersyukur atas anugerah Tuhan, maka segalanya akan indah, meski itu sangat getir. Hampa dan kekosongan bagaikan maghnet yang selalu menarik kita untuk tetap di dalam lingkupannya. Kebahagiaan, tawa dan canda bukanlah suatu hal yang harus direncanakan,

Aku tidak dapat berkata apa-apa dengan itu semua. Mereka bukanlah dari kalangan orang terpelajar, bukan orang yang kaya, mereka hanya orang buangan yang dianggap berdasarkan apa yang terlihat dari mereka saja, namun sebenarnya yang tersirat jauh di dalamnya, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bernilai mahal untuk dapat belajar memahami arti hidup.

Kesimpulan saya bahwa hidup bukanlah untuk suatu hal yang disesali, hidup hanya membuat kita untuk belajar berbuat yang terbaik saat ini sebelum kita mengakhiri cerita hidup ini untuk selamanya.

Ketenangan jiwa dan batin aku menunggu untuk itu, dan aku akan tetap untuk terus bertahan di tengah kegalauanku, terimakasih untuk hidup yang saat ini masih bisa aku nikmati,